Ad Code

Responsive Advertisement

146 Hari Perang Gaza - Pembantaian Akibat Tepung

 


146 Hari Perang Gaza - Pembantaian Akibat Tepung - mereka kehilangan tangan dan kehilangan tepung bahkan kehilangan Nyawa.

Pembantaian Akibat Tepung - mereka kehilangan tangan dan kehilangan tepung bahkan kehilangan Nyawa
Pembantaian ini lebih brutal dari apa pun yang terjadi sebelumnya. Selama lebih dari dua bulan, pasukan penjajah telah berulang kali membantai orang-orang yang berkumpul menunggu bantuan di utara lembah Gaza, di mana pengepungan dan kelaparan telah mencapai puncaknya, namun hari ini mereka melakukan pembantaian yang paling mengerikan terhadap mereka.

Di kegelapan malam, di bawah deru pesawat pengintai, ribuan orang yang terkepung di utara lembah Gaza keluar ke jalan pesisir tempat bantuan masuk, dengan enggan mempertaruhkan nyawa mereka, karena tangisan anak-anak mereka yang kelaparan tidak lagi terdengar karena lapar yang tak tertahankan. Mereka duduk dalam cuaca dingin selama berjam-jam, dan saat fajar pada hari Kamis, sebuah truk bantuan masuk dan mereka bergembira, kemudian dikejutkan oleh tank-tank yang bergerak maju dari belakang mereka dan mulai menghujani mereka dengan peluru tanpa henti.


Penembak jitu dan tank penjajah dengan sengaja memukul tangan dan kepala para pengunjuk rasa, dan sebelum tentara penjajah melepaskan tembakan ke arah mereka, mereka mengebom patroli polisi yang berusaha mendapatkan bantuan.

Dalam sekejap tangan mereka sedang memegang tepung yang jarang ditemukan, dan dalam sekejap mereka kehilangan tangan dan kehilangan tepung tersebut, dan sebagian lainnya langsung berjatuhan sebagai mayat tak bernyawa, dan tepung tersebut basah oleh darah mereka.
Belum ada statistik yang utuh mengenai jumlah korban, karena masih banyak yang terjebak di bawah baku tembak penjajah, namun yang dibicarakan adalah lebih dari 400 orang terluka dan 70 orang mati syahid, selain puluhan orang yang mati syahid di jalan, beberapa di antaranya korban dilindas oleh tank-tank penjajah.
Mungkin beberapa dari mereka yang membawa korban luka ke rumah sakit yang masih berfungsi di wilayah tersebut tidak akan selamat, karena pembantaian telah selesai di sana, karena pengepungan penjajah dan kurangnya bahan bakar menyebabkan pemadaman listrik dan kurangnya kebutuhan dasar. Rumah sakit tidak dapat menanggung jumlah korban luka yang begitu besar, dan kru mereka yang sederhana tidak mampu merawat luka kritis, hanya mengandalkan pada senter Ponsel!
Dengan semua kejahatan ini, penjajah ingin memaksa ratusan ribu orang yang tinggal di utara Lembah Gaza ke selatan untuk mengungsi, dengan menciptakan kekacauan, kelaparan dan pembunuhan, sebagai hukuman atas perlawanan mereka terhadap rencana perubahan demografis di Jalur Gaza.



Post a Comment

0 Comments