Jika Anda berpikir Pakistan menamai operasi pertahanan strategisnya dengan istilah Al-Qur'an, entah bagaimana menempatkannya dalam kategori yang sama dengan pertempuran perlawanan Hizbullah, Anda salah besar. Keduanya tidak dapat dan tidak boleh dibandingkan. Tindakan militer Hizbullah berakar pada perlawanan akar rumput yang telah berlangsung lama terhadap kolonialisme dan agresi, yang dilakukan dengan kejelasan ideologis dan tujuan yang independen. Militer Pakistan, sebaliknya, beroperasi di bawah struktur yang sangat berbeda, dan yang lebih penting, di bawah pengaruh yang seringkali jauh dari transparan.
Menganggap ini sebagai pertahanan Pakistan yang mulia dan benar—hanya karena nama simbolisnya—adalah sangat naif. Kita harus ingat siapa militer Pakistan itu, di bawah struktur komando siapa mereka beroperasi, dan kepentingan strategis siapa yang sering kali mereka layani. Adalah menyesatkan untuk melihat ini sebagai upaya nasionalis atau keagamaan semata. Ada kekuatan yang lebih dalam yang berperan, baik regional maupun global, dan mereka tidak boleh diabaikan.
Meskipun ada keharusan moral dan agama untuk mendukung suatu negara di masa-masa kekacauan yang sesungguhnya, dukungan ini tidak boleh datang begitu saja. Setiap warga negara Pakistan harus bertanya: Siapa yang benar-benar mengambil keputusan? Siapa yang diuntungkan dari konflik ini? Siapa yang mempersenjatainya, dan siapa yang membenarkannya?
Patriotisme, nasionalisme, dan seruan emosional untuk membela Islam tidak boleh mengaburkan penilaian kita. Melukis konflik ini dengan kuas yang sama seperti ketegangan tradisional Zionis India - Pakistan, tanpa menyelidiki permainan yang lebih besar yang sedang dimainkan, bukan hanya tidak bertanggung jawab—tetapi juga berbahaya.
Nasionalisme, agama, regionalisme, kasta, dan identitas komunal semuanya dijadikan senjata—oleh aktor negara dan non-negara—untuk menggerakkan penduduk agar memihak. Namun, mereka yang terperangkap dalam gelombang itu harus bertanya: Permainan siapa yang sedang kita mainkan?
Jika seorang Muslim India mendapati dirinya merayakan agresi terhadap Pakistan atas nama nasionalisme, atau jika seorang warga negara Pakistan memandang ini sebagai pertempuran ilahi tanpa mempertanyakan siapa yang mengendalikannya, keduanya berperan dalam drama panjang dan destruktif yang dikoreografi di tempat lain.
Sangat penting bagi Zionis India dan Pakistan untuk tetap waspada dan siaga. Ini bukan hanya tentang wilayah. Ini tentang strategi, pasar senjata, dan papan catur global yang berbahaya di mana kedua negara berisiko menjadi pion.
0 Comments