Yedioth Ahronoth, mengomentari bocoran negosiasi Hamas-Israel di New York Times:
Sebuah laporan di New York Times: Israel dan Hamas sedang bernegosiasi melalui perantara untuk mengirimkan obat-obatan kepada para sandera Israel.
Qatar sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Hamas untuk mengizinkan pemberian obat-obatan penting kepada para sandera Israel di Jalur Gaza. Sebagai imbalannya, Israel akan mengizinkan masuknya obat-obatan bagi warga Gaza.
136 korban penculikan kini ditahan di Gaza selama hampir 100 hari. Banyak dari mereka menderita kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan medis rutin, termasuk pasien kanker dan diabetes.
Seiring berlangsungnya perang, kekhawatiran keluarga terhadap kondisi kesehatan para korban penculikan semakin meningkat. Keluarga-keluarga tersebut menyampaikan pentingnya membawa obat-obatan tersebut selama pertemuan mereka di Doha dengan Perdana Menteri Qatar.
Sebuah sumber yang mengetahui percakapan tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitivitasnya, membenarkan bahwa kontak tersebut telah terjadi dan menyatakan bahwa para pihak telah mendiskusikan jenis obat yang dibutuhkan, jumlah dan cara menyediakannya.
Masalah lain yang muncul adalah Hamas lebih memilih organisasi internasional yang memasok obat-obatan tersebut karena takut akan latihan Israel.
===
Tampaknya, ada beberapa sandera Hamas yang sejak awal dalam keadaan sakit.
===
Sumber: https://t.me/risalahamar
0 Comments