Ad Code

Responsive Advertisement

*TADABUR QS. 4 : 56 DARI PERSPEKTIF NON MUSLIMAH*

 


English HERE

Sebuah video pendek berdurasi kurang 2 menit. Testimoni seorang wanita -tidak disebutkan namanya- berusia 53 tahun, warga negara AS, patut diapresiasi. (Tonton Video DISINI)
Sekalipun ibu ini bukan satu-satunya wanita beradab -terdapat jutaan warga dunia lainnya- yang bersimpati pada nasib bangsa Palestina dan mengutuk kebiadaban zionis Israel. Tapi hanya dia yang menggunakan "metode suluki (sosiologis)", yaitu memahami ayat Qur'an melalui pengamatan prilaku masyarakat. Melihat prilaku jahat zionis Israel terhadap musuhnya, lalu membenarkan hukum Allah, "pantaslah Israel diazab dengan keras sebanding dengan kejahatannya".
Sebagai Non Muslim, ibu ini menuturkan hasil "tadaburnya" tentang salah satu ayat Alqur'an yang dianggapnya kasar dan kejam. Dia heran, mengapa hukuman Alqur'an begitu kejam terhadap kesalahan manusia?
"Hai, aku membaca Alqur'an surat An-Nisa', dan aku ingin membacakannya pada kalian. Aku menjumpai sebuah ayat Alqur'an yang mengagetkan saking kasarnya. Kemudian aku ingin menunjukkan reaksiku pada kalian," ungkapnya dalam video pendek itu.
Ayat Alqur'an yang dibaca dalam terjemahan Inggeris itu adalah surat An-Nisa' ayat 56: اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya: "Sungguh, orang-orang yang mengingkari Al-Qur'an dan kenabian Muhammad, Kami akan masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami jadikan kulitnya utuh kembali, agar mereka tetap merasakan siksaan. Allah Maha Perkasa menghukum orang yang durhaka dan Maha Bijaksana dalam membuat syari'at untuk manusia."_ (QS An-Nisa' (4) : 56)
Secara jujur dan terus terang, ibu ini mengakui kondisi dirinya. Sekiranya ia baca ayat ini 6 bulan sebelumnya, maka sikapnya akan berbeda. Maksudnya, sebelum Mujahidin HAMAS Izzuddin Al-Qassan membalas serangan zionis Israel 7 Oktober 2023.
"Jadi, kalau kalian memintaku membacanya 6 bulan lalu dan mengomentarinya, tentu aku akan katakan ayat ini sangat kejam. Aku tidak mengenal Tuhan yang akan berbuat demikian pada manusia. Tetapi kemudian aku lihat sekarang apa yang menimpa rakyat Palestina, dan ketakutan mereka terhadap tindakan Israel dan tindakan negaraku yang mengirimkan bom-bom ke Israel dan mendanai mereka dengan miliaran dolar. Aku jadi memahami hukuman yang kasar dalam ayat ini," katanya yakin.
Menyaksikan fakta kejahatan perang dan pelanggaran hukum internasional, yang dilakukan tentara zionis Israel terhadap bangsa Palestina, telah membangkitkan kesadaran manusiawinya. Kesannya yang mendalam terhadap hukum Alqur'an yang tegas dan lugas, telah mengubah perspektif negatifnya, yang semula secara sinis menilai hukum Allah kejam, berbalik menganggapnya hal yang wajar dan dapat dipahami.
Memang benar, belum pernah ada bangsa beradab di dunia ini sebiadab bangsa Israel ketika mengeksekusi musuhnya. Tetapi lebih biadab lagi adalah bangsa yang membenarkan, mendukung, bahkan membiayai kejahatan perang dan tidak berprikemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza. Misalnya, dukungan Amerika, Perancis, Inggeris, Jerman, Australia, Jepang, dan negara sekutu yang sehaluan dengan mereka. Sementara negeri-negeri muslim sebagian besar bersikap ambivalen.
"Bila 6 bulan lalu, kata ibu ini, aku beritahu kalian. Akan aku katakan bahwa aku percaya setiap orang pada hakekatnya adalah orang baik dan semua manusia layak mendapatkan pemaafan atas semua kesalahan masa lalunya. Akan tetapi sekarang tidak! tidak!
Kini aku paham maksud ayat ini. Aku sangat menyesal atas tindakan yang dilakukan negaraku terhadap rakyat Palestina. Bagaimana kita bisa bersekongkol melakukan kejahatan perang ini? Aku sangat menyesal dan benar-benar kecewa,"  ungkapnya dengan nada prihatin.
Semoga ibu ini segera mendapat hidayah Islam, dan menjadi Muslimah. Amin ya Rabbal Alamin!
Yogyakarta, 8 Januari 2024
*IRFAN S. AWWAS*

===

Credit: https://t.me/qudsindo


Post a Comment

0 Comments