Ad Code

Responsive Advertisement

Rangkuman 5.3.24

♦️ Yazan Kafarneh, seorang anak yang menderita Cerebral Palsy sejak lahir, yang melawan kematian dengan tubuhnya yang lelah dan kurus, menjadi syahid setelah ia dan keluarganya selamat dari serangan rudal penjajah yang melanda kota mereka Beit Hanoun. 

Kelaparan mengejarnya hingga membunuhnya di Rafah, karena makanan dan obat-obatannya habis. Dengan syahidnya Yazan, jumlah anak yang meninggal akibat kelaparan, kekurangan gizi, serta kekurangan obat-obatan dan bahan bakar di rumah sakit meningkat menjadi 16 anak. 

Meskipun momok kelaparan terus mengancam setiap umat manusia di Jalur Gaza, menurut Kantor Informasi Pemerintah, menghentikan kelaparan hanya dapat dicapai dengan mendatangkan seribu truk bantuan melalui darat dan segera.

📌 Ibu yang berduka menyalahkan anaknya yang syahid: “Mengapa kamu tidak tidur selamanya bersama dengan saya?”, saat perpisahan bersama dengan 20 syahid yang tewas dalam pemboman penjajah di rumah keluarga Madi dan Ghareeb, di kota Rafah.

 Pembantaian tersebut merupakan salah satu dari 13 pembantaian yang dilakukan oleh penjajah di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang memakan korban 124 orang syahid dan 210 orang luka-luka, menjadikan jumlah korban genosida menjadi 30.534 orang syahid dan 71.920 orang luka-luka.

♦️ Pelecehan dan penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan oleh penjajah terhadap narapidana di penjara. Di Penjara Ofer, sipir memukuli dua narapidana dengan kejam dan memasukkan kepala mereka ke kamar mandi. 

Para sipir dengan sengaja memanfaatkan prosedur penghitungan sebagai tindakan pembalasan terhadap narapidana yang dipaksa berlutut atau membungkuk selama prosedur ini, untuk semakin mempermalukan mereka. 

Di Lapas Megiddo, narapidana kekurangan pakaian yang memadai, terutama mantel, dan narapidana menderita masalah kulit, khususnya jamur, karena kurangnya alat kebersihan diri, serta kurangnya pakaian.

📌Pada hari ke-150, Brigade Al-Quds membom pemukiman “Sderot”, pemukiman “Nir Am”, dan pemukiman di sekitar Jalur Gaza dengan serangan rudal, dan juga membom dengan mortir ke konsentrasi tentara penjajah di Al-Zana, wilayah sebelah timur Khan Yunis, dan wilayah utara di utara Jalur Gaza. 

Juga di Khan Yunis, pejuang Al-Qassam mampu meledakkan dan menargetkan empat tank Israel dan dua buldoser militer dengan peluru Al-Yassin, dan mereka menargetkan pasukan tentara penjajah yang dibarikade di sebuah rumah di lingkungan Al-Amal. 

Di sisi lain, Brigade Al-Qassam mengumumkan telah menyita dua drone yang sedang menjalankan misi intelijen. Operasi-operasi ini terjadi pada saat pasukan penjajah mengubah posisi mereka di beberapa daerah di Khan Yunis, terutama Kota Hamad, dan melancarkan pemboman dengan brutal di sana.

♦️ Seorang tentara wanita Israel terluka oleh peluru perlawanan dalam bentrokan bersenjata di kamp Al-Amari di kota Ramallah. Ini adalah salah satu bentrokan paling kejam di kota tersebut, yang mengembalikan kejayaannya selama Intifada Al-Aqsa. 

Selama konfrontasi ini, anak laki-laki Mustafa Abu Shalbak menjadi syahid. Al-Amari bukan satu-satunya fokus bentrokan dalam beberapa jam terakhir. Kamp Nour Shams dan kota Tubas juga menyaksikan bentrokan dengan brutal dan alat peledak menjadi ranjau kendaraan penjajah. Di desa Beit Furik, terjadi konfrontasi sengit yang menewaskan seorang anak bernama Amr al-Najjar (10 tahun).

📌 Robot, drone, dan robot anjing yang dikendalikan dari jarak jauh Ini adalah hal terbaru yang diungkapkan tentara penjajah tentang penggunaannya selama perang di Jalur Gaza, yang mereka gunakan sebagai ladang pengujian senjata yang mereka jual ke dunia. 

Menurut surat kabar Israel "Haaretz", tentara penjajah menggunakan "robot anjing" yang dilengkapi dengan alat bantu jalan, dengan tujuan untuk menggantikannya atau memperkuat anjing-anjing unit Okits dalam situasi tertentu. Mereka juga mulai menggunakan Buldoser "D9" yang dikendalikan dari jarak jauh.

=====
Sumber: https://t.me/qudsindo

Post a Comment

0 Comments