Ad Code

Responsive Advertisement

Maklumat Abu Ubaidah_7.3.25

 

Pict: nabilah hasan

Juru bicara Brigade Martir Izz El-Din Al-Qassam Abu Obaida [Video DISINI]

Bangsa Islam tidak akan bangkit, dan tidak akan memiliki tempat penting di antara bangsa-bangsa, sampai Tanah Suci ini dibersihkan dari kekotoran penjajah. Kami mengingatkan bangsa yang berpenduduk dua miliar orang ini bahwa orang-orang Muslim Arab ini menghadapi pembantaian (genosida), kelaparan, dan upaya pemindahan di depan mata tuan.

Mujahid telah menghormati komitmennya di hadapan dunia dan para pengenengah (mediator) mengenai ketentuan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza. Kami mematuhi perjanjian tersebut karena menghormati komitmen yang dibuat oleh saudara-saudara kami, para pengenengah.

Musuh telah mengingkari banyak kewajibannya, yang merupakan hak-hak dasar rakyat kami. Musuh telah terlibat dalam intimidasi, penundaan, dan perilaku tak terpuji. Pola pikir kriminal dan sadis berakar kuat dalam pemikiran penjajah, baik di Gaza, Lebanon, Suriah, atau seluruh wilayah.

Pimpinan musuh masih berusaha menghindari perjanjian tersebut dalam upaya mengamankan perlindungan Amerika untuk agresi terhadap rakyat kita. Pimpinan musuh berusaha menghindari perjanjian tersebut karena perdana menteri [Benjamin Netanyahu] memprioritaskan kepentingan partai di atas nyawa tawanannya.

Dunia telah menyaksikan bagaimana perlawanan memastikan perlakuan manusiawi terhadap tawanan [Zionis] sesuai dengan prinsip-prinsip keyakinan kita [Syari'ah Islam]. Apa yang gagal dicapai musuh melalui perang, tidak akan diperolehnya melalui ancaman dan tipu daya.

Ancaman perang musuh tidak akan menghasilkan apa-apa selain kegagalan dan tidak akan menghasilkan pembebasan tawanannya. Jalan terpendek adalah memaksa musuh untuk mematuhi apa yang telah ditandatanganinya, dan ancaman perangnya tidak akan menghasilkan apa-apa selain kegagalan dan tidak akan menjamin pembebasan tawanannya.

Kami memperingatkan keluarga tawanan penjajah bahwa kami memiliki bukti kehidupan bagi mereka yang masih hidup. Penjajah itu sendiri bertanggung jawab atas kematian tawanannya, serta penderitaan mereka, karena penghindarannya terhadap perjanjian.

Ancaman musuh merupakan tanda kelemahan dan penghinaan.

Kami dalam keadaan siap dan siap menghadapi segala kemungkinan, dan ancaman musuh untuk melanjutkan pertempuran hanya akan mendorong kami untuk semakin menghancurkan apa yang tersisa dari prestisenya. Perlawanan memiliki sesuatu yang akan sangat melukai musuh dalam setiap konfrontasi di masa mendatang.

Kami menyampaikan salam kami kepada saudara-saudara kami di Yaman atas pernyataan mereka tentang dukungan berkelanjutan dan kesiapan untuk menyerang musuh. 


Post a Comment

0 Comments