Ad Code

Responsive Advertisement

Penjajah Pelanggar Perjanjian: Strategi Zionis Netanyahu

 


Media Israel: Rencana Netanyahu Ingin Membebaskan Tahanan Zionis Israel Tanpa Mengakhiri Genosida Gaza

Palestina yang Diduduki (Quds News Network) - Yedioth Ahronoth dari Zionis Israel telah mengonfirmasi bahwa usulan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertujuan untuk menekan Hamas agar membebaskan tahanan Zionis Israel tanpa beralih ke fase gencatan senjata berikutnya atau mengakhiri genosida. Laporan juga mengakui bahwa Zionis Israel melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil di Gaza untuk memaksa Hamas mematuhinya.

Pict: Miriam Adelson


Strategi Netanyahu: Kejahatan Perang sebagai Pengaruh

Zionis Israel menggunakan ancaman militer, hukuman kolektif terhadap warga sipil di Gaza, dan dukungan Amerika Serikat untuk menekan Hamas. Militer Zionis Israel tengah mempersiapkan invasi besar-besaran, berharap ketakutan Hamas terhadap pembersihan etnis rakyat Palestina akan mendorongnya untuk menyerah.

Pada saat yang sama, Zionis Israel telah menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang memperburuk krisis yang sudah parah. Keputusan tersebut dibuat setelah berkoordinasi dengan pemerintahan Trump dan dimulai pada hari pertama Ramadan, sehingga membuat situasi semakin buruk.

Netanyahu juga mengandalkan dukungan kuat dari Presiden AS Donald Trump. Surat kabar Zionis Israel mengonfirmasi bahwa miliarder Miriam Adelson memainkan peran kunci dalam memastikan Trump tetap terlibat dalam strategi Zionis Israel.

Niat Israel-AS untuk Melanjutkan Genosida

Utusan AS Steve Witkoff mengusulkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza hingga akhir Ramadan dan Paskah. Sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan semua tahanan Zionis Israel. Namun, Zionis Israel menolak berkomitmen pada gencatan senjata permanen, menggunakan jeda tersebut hanya sebagai strategi sementara, demikian dilaporkan surat kabar Zionis Israel.

Rencana tersebut menguntungkan Netanyahu secara politik. Dengan menunda kesepakatan gencatan senjata final, ia menghindari konfrontasi dengan menteri sayap kanan Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir. Hal ini memungkinkannya untuk mendorong anggaran pemerintah dan mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan. Jika anggaran gagal, pemerintahannya akan runtuh, yang mengarah pada pemilihan umum lebih awal.

Zionis Israel tidak menarik diri dari Koridor Philadelphia seperti yang dijanjikan pada tahap pertama gencatan senjata. Sebaliknya, Zionis Israel terus melakukan serangan dan memblokir bantuan ke Gaza. Pemerintah Zionis Israel menyajikan strategi ini sebagai campuran tekanan dan insentif, menurut Yedioth Ahronoth, dengan menawarkan untuk mengembalikan bantuan hanya jika Hamas menerima persyaratannya yang tidak menjamin berakhirnya genosida.


Post a Comment

0 Comments