---------
Laporan harian Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza jumlah korban jiwa dan luka akibat agresi penjajah israel ke Jalur Gaza – 14 April 2025 – Pukul 14.00 waktu setempat atau 18.00 WIB
Dalam 24 jam terakhir. 39 korban gugur dan 118 korban luka telah dilarikan ke rumah-rumah sakit di Jalur Gaza.
Sejumlah korban lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan dan berada di jalan-jalan di Jalur Gaza. Petugas medis dan tim SAR masih belum berhasil mengevakuasi seluruh korban tersebut.
Jumlah korban jiwa dan luka sejak 18 Maret mencapai 1.613 orang gugur dan 4.233 orang luka-luka.
Sejak 7 Oktober 2023, korban jiwa agresi penjajah israel sebanyak 50.983 orang dan sebanyak 116.274 orang mengalami luka-luka.
Sumber: Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza
__
Simak kabar Palestina terkini di channel Telegram:
---------
Kementerian Kesehatan - Gaza
Laporan statistik harian tentang jumlah korban syahid dan terluka akibat agresi Israel di Jalur Gaza.
39 syuhada (38 syuhada baru, 1 syuhada yang pulih) dan 118 korban luka telah tiba di rumah sakit Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.
Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Jumlah korban syahid akibat agresi israel telah meningkat menjadi 50.983 orang syahid dan 116.274 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban syahid dan luka-luka sejak 18 Maret 2025 telah mencapai (1.613 orang meninggal dunia, 4.233 orang luka-luka)
----------
Tahir al-Nono, a senior Hamas official:
The movement is ready to release the hostages in exchange for a "serious" exchange deal that includes a ceasefire and Israeli withdrawal.
The problem is that Israel has not broken its commitments and is disrupting the implementation of the ceasefire agreement.
The weapons of Hamas and other groups are not negotiable.
----------
Hamas Kecam Pelanggaran di Masjid Al-Aqsa, Seru Eskalasi & Tindakan Antarabangsa
• Dalam kenyataan rasmi yang dikeluarkan hari ini, Hamas mengecam tindakan sekumpulan pendatang haram Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa dengan perlindungan dari pasukan penjajah. Kenyataan itu menuduh mereka melakukan ritual Talmudik yang "satanik" dan melakukan "lawatan provokatif," menyebutnya sebagai pelanggaran berulang dan sebahagian daripada usaha untuk menjudaikan Baitulmaqdis serta menghapus identiti Arab-Islamnya.
• Hamas menyeru rakyat Palestin di Baitulmaqdis, Tebing Barat, dan wilayah 1948 untuk meningkatkan kehadiran mereka di Al-Aqsa dan memperhebat konfrontasi dengan pasukan penjajah Zionis dan pendatang haram. Mereka juga mendesak kerajaan dan institusi Arab dan Islam — khususnya Liga Arab dan OIC — untuk campur tangan segera demi menghentikan pelanggaran ini dan melindungi Masjid Al-Aqsa di tengah serangan yang mereka sifatkan sebagai "fasis" serta genosida berterusan di Gaza.
-----------
Pemimpin Hamas kepada Al Jazeera:
Usulan yang disampaikan Mesir kepada kami mencakup pembebasan setengah dari tahanan pendudukan pada minggu pertama perjanjian, dan gencatan senjata sementara selama 45 hari dengan imbalan masuknya makanan dan tempat tinggal.
Delegasi negosiasi kami terkejut bahwa usulan yang disampaikan Mesir mencakup teks eksplisit mengenai pelucutan senjata perlawanan.
Mesir memberi tahu kami bahwa tidak akan ada kesepakatan untuk menghentikan perang tanpa merundingkan pelucutan senjata perlawanan.
----------
Pernyataan Pers
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menegaskan bahwa pimpinannya tengah meninjau dengan saksama proposal yang diajukan oleh para mediator yang memiliki tanggung jawab nasional yang tinggi, dan akan menyampaikan tanggapannya segera setelah menyelesaikan konsultasi yang diperlukan.
Gerakan tersebut menegaskan kembali posisi tegasnya bahwa setiap perjanjian yang akan datang harus memastikan gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, kesepakatan pertukaran tahanan yang sesungguhnya, dimulainya jalan serius untuk membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh pendudukan, dan pencabutan blokade tidak adil yang diberlakukan kepada rakyat kami di Gaza.
-----------
0 Comments