Ad Code

Responsive Advertisement

Kasih Sayang Allah Ta'ala

 


Beberapa saat yang lalu, dalam sebuah adegan yang menggambarkan ironi takdir di tengah kobaran api yang melahap pemukiman Kolonialis Penjajah, lebih dari 200 sapi melarikan diri dari wilayah jajahan dan berjalan menuju Jalur Gaza yang terkepung — khususnya ke utara yang hancur, tempat orang-orang merasakan pahitnya kelaparan dan kelaparan kolektif.

Tidak ada konvoi bantuan yang datang, tidak ada penyeberangan yang dibuka, dan hati nurani dunia tidak tergerak — tetapi Allah mengirimkan makanan bagi mereka yang lapar dari jantung tembakan musuh.

Sapi-sapi yang melarikan diri itu sampai ke tangan mereka yang kelelahan karena pengepungan, seolah-olah mereka datang membawa kehidupan di saat kematian, dan martabat di saat kehinaan.

Orang-orang menangkap mereka, bukan sebagai rampasan, tetapi sebagai hak yang dicuri yang dikembalikan oleh takdir — sebagai sepotong roti yang dengannya Gaza melawan pedang kelaparan dan pemusnahan.

Demikianlah Allah Ta'ala menyembuhkan yang terluka, memberi makan yang lapar dari tempat yang tidak mereka duga, dan menuliskan bab-bab kehidupan yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang pernah mengalami penderitaannya.


Post a Comment

0 Comments