Dalam rekaman yang bocor, mantan kepala intelijen tentara penjajah Israel, Aharon Haliva, menceritakan malam sebelum operasi banjir Al-Aqsa, mengecam Netanyahu karena tidak mengundurkan diri, dan mengklaim jumlah korban tewas yang tinggi di Gaza 'diperlukan untuk generasi mendatang'.
Dalam rekaman tersebut, Haliva terdengar menceritakan peristiwa-peristiwa pada malam sebelum operasi, menjelaskan mengapa ia memilih untuk mundur dari jabatannya, dan berbicara tentang keputusan militer dan kebijakan menjelang dan setelah operasi 7 Oktober.
Ia juga membenarkan pembunuhan ribuan warga Gaza, dengan mengatakan bahwa hal itu perlu dan dibutuhkan untuk generasi mendatang.
Video: DISINI
0 Comments