Ad Code

Responsive Advertisement

Rukn al-Shadid 4

 


Di antara 12 faksi yang berpartisipasi dalam latihan gabungan "Rukn al-Shadid 4",[1] hanya satu yang benar-benar melaksanakan operasi 7 Oktober, yaitu Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas yang dipimpin oleh Mohammad Deif (Abu Khaled).

Bahkan di dalam Al-Qassam, kerahasiaan mutlak berlaku. Para pejuang yang berpartisipasi dalam Rukn al-Shadid 4 tidak mengetahui adanya operasi yang akan datang sebelum 7 Oktober.

Bukti mendukung hal ini:

Dalam sebuah wawancara pada 26 Oktober 2024, pemimpin senior Hamas, Osama Hamdan, mengungkapkan:

"Ketika pimpinan memutuskan untuk melaksanakan operasi tersebut, mereka merahasiakannya dari para pejuang, memberi tahu mereka hanya beberapa jam sebelum operasi dimulai. Sekitar 1.400 Mujahidin dimobilisasi dan diberi pilihan untuk melanjutkan atau mundur jika mereka memiliki alasan yang sah. Tidak ada satu pun yang mundur."

Awalnya, hanya 1.400 pejuang Al-Qassam yang melintasi pagar pemisah. Selama berjam-jam, bahkan faksi-faksi lain pun tidak menyadari apa yang sedang terjadi hingga unit-unit Al-Qassam mulai kembali dan bergiliran keluar.

Momentum spontan ini mendorong faksi-faksi perlawanan lain, bahkan warga Palestina yang tidak bersenjata, untuk bergabung dalam pertempuran secara independen.

Al-Qassam secara resmi mengumumkan operasi tersebut melalui pesan yang direkam sebelumnya dari Mohammad Deif pada pukul 08.47 (waktu Yerusalem), beberapa jam setelah operasi dimulai.

Brigade Quds, sayap militer Jihad Islam, merilis pernyataan mereka pada pukul 09.09:

“Kami adalah bagian dari pertempuran ini, dan para pejuang kami berdiri bahu-membahu dengan saudara-saudara mereka di Brigade Al-Qassam hingga meraih kemenangan, Insya Allah.”

Singkatnya: operasi dimulai secara eksklusif di bawah Al-Qassam, dengan faksi-faksi lain bergabung hanya setelah serangan dimulai.

========

Catatan Kaki oleh Admin: 

[1] "Rukn al-Shadid 4" (4 Pilar Perkasa) merujuk pada latihan militer besar yang dilakukan oleh kelompok mujahid Palestina di Jalur Gaza, dinamai untuk menandai peringatan 18 tahun penarikan militer Israel dari Gaza. Latihan ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan militer berbagai unit dan menjadi platform bagi faksi perlawanan Palestina untuk berbagi pengalaman. 

Latihan ini dirancang untuk: Menampilkan kemampuan militer berbagai unit, Menjadi ajang berbagi pengalaman antar kelompok mujahid Palestina. Latihan ini telah diadakan setiap tahun sejak tahun 2020 dan merupakan latihan tahunan. Latihan ini juga menandai peringatan 18 tahun penarikan militer Penjajah Israel dari Gaza. 

Post a Comment

0 Comments