---------
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
*Siaran Pers*
*Diterbitkan oleh Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam*
Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam telah menindaklanjuti berita tentang usulan gencatan senjata baru, yang mencakup klausul untuk melucuti senjata perlawanan dan menyerahkan tahanan Zionis kepada Penjajah tanpa jaminan nyata untuk mengakhiri perang pemusnahan terhadap rakyat kami dan penarikan penuh dari Jalur Gaza.
Dalam konteks ini, Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam menekankan hal berikut:
1. Kami menolak logika yang membesar-besarkan senjata primitif (korban) yang dimaksudkan hanya untuk membela diri, pada saat Zionis Amerika Serikat mengumumkan pengiriman sejumlah besar senjata mematikan dan bom berat ke Penjajah (pembunuh), yang dijatuhkan di atas kepala rakyat kami yang tak berdaya.
2. Jalur Gaza merupakan zona keamanan bagi Republik Arab Mesir, yang memisahkannya dari musuh bangsa Arab. Rakyat Jalur Gaza merupakan garda terdepan tentara Mesir dan pelindung pertamanya. Mesir juga merupakan kekuatan strategis bagi Palestina.
3. Gencatan senjata apa pun yang tidak disertai jaminan nyata untuk mengakhiri perang, penarikan pasukan sepenuhnya, pencabutan pengepungan, dan pembangunan kembali akan menjadi perangkap politik yang melanggengkan Penjajahan alih-alih melawannya. Para mediator dan komunitas internasional harus memberikan tekanan pada Penjajah Zionis, yang secara historis dikenal karena penolakannya terhadap semua perjanjian dan kesepahaman.
4. Terjadi operasi penipuan besar-besaran, yang berfokus pada masalah pelucutan senjata para korban, sementara inti masalahnya terletak pada penghindaran Penjajah untuk melaksanakan perjanjian tiga tahap yang disetujui dan dikomitmenkan oleh pihak Palestina. Komunitas Zionis sendiri menyadari bahwa Netanyahu adalah orang yang mengancam perjanjian gencatan senjata, di tengah kerumitan dan kebungkaman internasional yang mematikan.
*Komite Tindak Lanjut untuk Pasukan Nasional dan Islam*
---------
Pernyataan Pers
Selama 7 pekan berturut-turut, pemerintah Kolonial Fasis telah mencegah masuknya semua kebutuhan yang menyelamatkan nyawa, termasuk makanan dan pasokan medis, serta bahan bakar, ke Jalur Gaza. Selain itu, mereka telah menargetkan sumur air dan pabrik desalinasi, menghalangi operasi bantuan, dan mengganggu pusat distribusi makanan.
Realitas bencana ini, yang dipaksakan oleh Pemerintah Kolonial terhadap 2,2 juta penduduk, yang menjadi sasaran pembantaian sistemik setiap hari, merupakan bagian integral dari genosida terencana yang dilakukan di tengah keheningan internasional yang memekakkan telinga.
Kami menyerukan kepada PBB dan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab kemanusiaan dan hukum mereka dan mengambil tindakan segera dan serius untuk memaksa Rezim Kolonial menghentikan kebijakan kelaparan kolektif, menjamin masuknya pasokan kemanusiaan, makanan, dan medis ke Gaza, dan mempertimbangkan kembali sistem hukum dan konvensi internasional yang dilanggar setiap hari oleh pemerintah penjahat perang Netanyahu.
Kami juga kembali menyerukan kepada pemerintah, rakyat, dan partai-partai di negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil posisi bersejarah yang mengakhiri pengepungan yang tidak adil yang dilakukan terhadap Gaza. Kami juga menekankan bahwa aktivisme solidaritas global harus diintensifkan dan disesuaikan dengan skala kekejaman Kolonialisme Zionis yang dilakukan terhadap rakyat kami.
--------
Pernyataan Pers
Kami, dalam Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), sangat memuji pengesahan undang-undang oleh presiden Maladewa yang melarang warga Israel memasuki negara tersebut, dan melihatnya sebagai langkah berani dan berprinsip yang sejalan dengan sikap moral untuk menolak kejahatan brutal dan genosida yang dilancarkan oleh pemerintah pendudukan fasis terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Kami mendesak semua negara untuk mengikuti langkah Maladewa, bersama dengan negara-negara lain yang telah berpihak pada keadilan, yang terwakili dalam hak Palestina, dan untuk bekerja untuk mengisolasi entitas Zionis yang jahat dan meminta pertanggungjawabannya atas kejahatannya dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan.
--------
0 Comments