Pernyataan Pers
Pengumuman Tentara Penjajah Zionis yang kriminal tentang peluncuran operasi militer baru di Tepi Barat Utara, yang disertai dengan pengepungan, jam malam, penggerebekan, dan penangkapan, mengungkapkan skala kriminalitas sistematis yang dipraktikkan oleh Pemerintah Jajahan Ekstremis sebagai bagian dari kebijakan yang dideklarasikan untuk menghancurkan keberadaan Palestina demi mencapai kendali penuh atas Tepi Barat.
Operasi militer ini merupakan bagian dari rencana aneksasi dan pemindahan yang sedang berlangsung, yang melaluinya Penjajah berupaya mengubah bandar-bandar dan desa-desa Tepi Barat menjadi wilayah yang terkepung dan terfragmentasi, serta mencegah segala bentuk kehidupan normal, dalam upaya menciptakan kembali realitas keamanan yang mendukung proyek kendali kolonialnya.
Kami menegaskan bahwa agresi kriminal ini tidak akan mematahkan tekad rakyat kami maupun tekad para pejuang perlawanan kami, yang telah membuktikan kemampuan mereka untuk tetap teguh dan berakar di tanah mereka sambil menghadapi Penjajah melalui berbagai cara dalam mempertahankan hak mereka atas kebebasan dan martabat.
Kami menyerukan persatuan nasional tertinggi dalam menghadapi perang terbuka di Tepi Barat ini, dengan menyatukan upaya rakyat, politik, dan lapangan untuk melawan Kebijakan Pemberantasan Penjajahan, karena pertempuran ini menuntut semua orang untuk bergabung dalam barisan mujahidin.
Kami menuntut komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan serius guna menekan penghentian agresi dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Penjajah terhadap rakyat kami, dan untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran hukum internasional. Keheningan dan ketidakpedulian internasional dalam menghadapi kekejaman Penjajah hanya akan mendorong mereka untuk melakukan kejahatan lebih lanjut.
========
Hamas: Penyerahan jenazah seorang tahanan Zionis merupakan bagian dari komitmen kami untuk menyelesaikan proses pertukaran. Kami menuntut para mediator untuk menekan Penjajah Zionis agar menghentikan pelanggaran.
Hazem Qassem, juru bicara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menegaskan bahwa penyerahan jenazah seorang tahanan tentara Zionis mencerminkan komitmen teguh Hamas untuk menyelesaikan proses pertukaran sepenuhnya dan upaya berkelanjutannya untuk menuntaskan proses tersebut meskipun menghadapi kesulitan yang signifikan.
Qassem menambahkan pada hari Rabu bahwa sebagai imbalan atas komitmen Hamas ini, para mediator diwajibkan untuk menekan Penjajah Zionis agar melaksanakan persyaratan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan memaksanya untuk menghentikan pelanggaran.
=========
Pembaruan dari Kementerian Kesehatan di Gaza:
-Dalam 24 jam terakhir, rumah sakit di Gaza menerima 10 syuhada, termasuk dua korban baru yang tewas oleh Pasukan Penjajah dan delapan korban yang ditemukan dari reruntuhan.
-Sejak gencatan senjata berlaku pada 11 Oktober, Tentara Penjajah Israel telah menewaskan 347 warga Palestina dan melukai 889 lainnya.
-Korban terbaru ini menjadikan total korban tewas di Gaza yang terdokumentasi sejak 7 Oktober 2023 menjadi 69.785 orang yang gugur dan 170.965 orang yang terluka.
26 Nov | Situs web resmi - Gerakan Hamas
=========
Pernyataan Pers
Persetujuan oleh Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan Parlemen (Knesset) Zionis atas rancangan undang-undang yang mengizinkan para pemukim haram untuk membeli langsung tanah di Tepi Barat yang Dijajah merupakan kejahatan baru yang melanggar status hukum Tepi Barat sebagai tanah Palestina yang Dijajah, dan upaya Pemerintah Penjajah Fasis untuk memaksakan 'ketentuan yang harus diterima', sebagai bagian dari rencananya untuk me-Yahudikan dan mencaplok Tepi Barat.
Kami di Gerakan Hamas menegaskan bahwa semua tindakan Penjajah yang bertujuan untuk me-Yahudikan Tepi Barat dan Yerusalem serta mengusir penduduk asli kami adalah batal demi hukum, dan tidak sah. Tindakan tersebut tidak akan berhasil mengubah identitas Palestina atas tanah tersebut dan hak asasi rakyat kami yang tidak dapat dicabut.
Kami menyerukan kepada Liga Arab, PBB, dan lembaga-lembaganya untuk mengambil tindakan segera dan efektif guna menghadapi pelanggaran berat terhadap resolusi PBB mengenai Tepi Barat yang Dijajah, dan untuk memaksa Pemerintah Penjajah Teroris tersebut menghentikan proyek-proyek permukiman dan agresi yang sedang berlangsung terhadap rakyat, tanah, dan tempat-tempat suci Palestina kami.
==========
Pernyataan Pers
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menegaskan bahwa kejahatan brutal yang dilakukan oleh penjajah melalui pengejaran, pemusnahan, dan penangkapan para mujahidin (pejuang) yang terkepung di terowongan-terowongan Bandar Rafah merupakan pelanggaran berat terhadap perjanjian gencatan senjata Gaza dan bukti kuat adanya upaya yang sedang berlangsung untuk melemahkan perjanjian ini.
Selama sebulan terakhir, Gerakan kami telah melakukan upaya signifikan dengan berbagai pemimpin politik dan mediator untuk menyelesaikan masalah para pejuang dan memfasilitasi kepulangan mereka ke rumah, dengan menyajikan gagasan dan mekanisme spesifik untuk mengatasi masalah ini. Hal ini dilakukan dengan berkomunikasi secara penuh dengan para mediator dan pemerintah AS sebagai salah satu penjamin perjanjian gencatan senjata. Namun, penjajah telah menyabotase semua upaya ini, dengan mengutamakan bahasa pembunuhan, kriminalitas, pengejaran, dan penangkapan, sehingga melemahkan upaya para mediator yang telah bekerja secara ekstensif dengan berbagai pihak internasional untuk mengakhiri penderitaan para pejuang heroik ini.
Kami menganggap penjajah sepenuhnya bertanggung jawab atas nyawa para mujahidin kami dan menyerukan kepada para mediator persaudaraan untuk segera mengambil tindakan guna menekan penjajah agar mengizinkan putra-putra kami kembali ke rumah mereka, karena mereka merupakan teladan pengorbanan, kepahlawanan, dan kesabaran yang unik, serta simbol martabat dan kebebasan rakyat Palestina.
0 Comments